Belajar Menulis Buku - 6 Langkah Praktis Menulis Buku Nonfiksi
Jika kita diposisikan sebagai pembaca, rata-rata orang yang mencari buku, mereka biasanya memperhatikan sampul untuk judul, penulis, dan siapa pun yang menulis kata pengantar.
Kemudian mereka melirik sampul belakang.
Jika tertarik, mereka akan penasaran dengan isinya, lalu membelinya dan beralih untuk mempelajari bab pertama dan seterusnya hingga selesai.
Maka dari itu, paragraf pertama dari kalimat pertama, harus memaksa pembaca untuk melanjutkan membacanya.
Kekuatan buku nonfiksi secara kreatif berasal dari penggunaan teknik yang umum dalam kepenulisan yang menyajikan kesan secara visual di benak pembaca.
Kisah-kisah tertentu harus diceritakan persis seperti yang terjadi. Nonfiksi kreatif sering kali merupakan cara terbaik.
Apa itu Nonfiksi Kreatif?
Disebut sebagai nonfiksi sastra atau naratif (dan terkadang jurnalisme sastra), istilah ini dapat membingungkan.
"Kreatif" biasanya diasosiasikan dengan khayalan. Jadi bisakah nonfiksi menjadi kreatif?
Tidak hanya bisa, tetapi juga harus menarik perhatian agen atau penerbit—dan pada akhirnya pembaca Anda.
Tidak seperti penulisan akademis dan teknis (dan bahkan jurnalisme objektif), nonfiksi kreatif menggunakan banyak teknik dan perangkat yang digunakan dalam menulis untuk menceritakan kisah nyata yang menarik.
Penulis Nonfiksi Kreatif Terbaik Adalah…
1. Pembaca Setia
Untuk menjadi seorang penulis nonfiksi yang kreatif
maka kita harus punya asumsi bahwa "PENULIS adalah pembaca".
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Penulis hebat adalah pembaca hebat.
Baca semua yang dapat Anda temukan dalam genre Anda sebelum mencoba menulis di dalamnya.
Anda akan segera mempelajari konvensi dan harapan, apa yang berhasil dan apa yang tidak.
2. Berfokus pada hati, tetapi tidak menggurui
Nonfiksi kreatif terdiri dari pesan yang kuat secara emosional yang menggerakkan pembaca, berpotensi mengubah hidup mereka.
Tapi jangan terkesan untuk menggurui atau mengajari. Seni sejati memberi penghargaan kepada pembaca Anda karena memahami maksudnya.
Pembaca senang dididik dan dihibur, tetapi menggerakkan mereka secara emosional dan mereka tidak akan pernah melupakannya.
3. Gunakan Alat Bantu yang Tepat
Menggunakan alat bantu bukan berarti lepas dengan fakta. Menjadi peneliti yang rajin.
Cerita Anda seharusnya:
Nyata
Relevan
Menarik
Apakah Anda bersikap objektif atau memutar sudut Anda sendiri?
Penelitian Anda harus berkontribusi pada kisah nyata yang diceritakan dengan baik.
Ingatlah untuk menggunakan riset Anda untuk membumbui hidangan utama Anda, pokok dari buku Anda.
Tahan keinginan untuk memamerkan semua yang Anda pelajari dengan tumpukan informasi yang membingungkan.
4. Aturan Pengikut
Menulis cerita itu seperti membangun rumah, jika fondasinya tidak kokoh, bahkan bangunan yang paling indah pun tidak akan bertahan.
Para ahli sepakat bahwa 7 elemen ini harus ada dalam sebuah cerita, yaitu :
Tema
karakter
Pengaturan
Sudut pandang
Merencanakan
Konflik
Resolusi
5. Gunakan Sudut Pandang Penulis
Sertakan suara dan perspektif unik Anda, meskipun buku atau cerita tersebut bukan tentang Anda.
6. Jadilah Kreatif
Pembaca cepat bosan, jadi jangan hanya mengulas restoran buku oranglain, hal-hal yang Anda pelajari melainkan, jelaskan bagaimana mereka mendapatkan keberuntungan itu di dalam buku Anda.
Saatnya Mencoba untuk Buku Anda
Sedikit kesenangan dalam hidup dibandingkan dengan tersesat dalam cerita yang hebat.
Kisah-kisah yang kami ceritakan dapat membantu mereka untuk menulis buku dan diminati di hati para pembaca.
Apakah Anda memiliki ide, wawasan, tantangan, atau pengalaman yang ingin Anda bagikan?
Jangan biarkan istirahat hanya karena semua pekerjaan yang diperlukan. Jika itu mudah, siapa pun bisa melakukannya.
Kuasai praktik terbaik yang telah saya bagikan di atas sehingga Anda dapat berlaku adil terhadap kisah-kisah penting yang harus Anda ceritakan.
Penutup
Silahkan Anda untuk :
Bagikan artikel ini kepada teman-teman lainnya agar kita bersama-sama bisa saling belajar
Klik tombol bagikan yang ada dibawah
Silahkan diskusikan komentar Anda di kolom pendapat
Social Media